Website ibtimes. co. uk memberitakan eksperimen diawali di Liberia, serta akan berlanjut ke negara-negara yang terjangkit virus mematikan ini. Eksperimen diinginkan bisa hentikan penyebaran Ebola ke negara-negara di seputar Liberia serta Siera Leone.
Selama ini Ebola sudah menewaskan 8. 500 korban, serta di kuatirkan masih tetap akan mengonsumsi semakin banyak korban.
Eksperimen cukup berisiko. Relawan sehat disuntik sedikit virus Ebola, saat sebelum di beri vaksin. Peneliti mengharapkan vaksin menyebabkan tanggapan imum.
Riset di laboratorium, dengan kera juga sebagai relawannya, menunjukkan cara eksperimen ini efisien. Yang belum di ketahui yaitu apakah cara ini dapat efisien pada manusia.
Liberia yaitu salah satu negara paling kronis terserang Ebola. Sejumlah 3. 600 orang tewas disebabkan virus mematikan ini, namun penyebaran Ebola mendadak mnelambat dramatis dalam sebagian bln. paling akhir.
Eksperimen yang dikerjakan Oxford University's Jenner Institute pada 60 orang menunjukkan vaksin produksi GlaxoSmithKline serta US National Institutes of Health dapat dibuktikan ampuh.
Dampak samping yang dirasa relawan berbentuk demam moderat sepanjang sehari. Tetapi tanggapan imun penerima vaksin kurang tampak, di banding tanggapan imun yang dipertunjukkan kera.
Tanggapan antibodi relawan penerima vaksin juga lebih lemah, meski memperoleh dosis tambah lebih tinggi.
Diinginkan eksperimen besar-besaran di Liberia serta Sierra Leone ini menuntun beberapa ilmuwan untuk menyempurnakan vaksin Ebola temuannya.
