Janganlah sangka menghisap shisha juga sebagai pangganti merokok tembakau aman buat kesehatan. Malah shisha memberi resiko kesehatan yang tambah lebih besar. Studi yang dilakukan Dr Akeel Al Kazwini dari German Jordanian University and The Toyal Scientific Socity Amman- Jordan temukan, dalam shisha ada kandugan uranium serta timbal yang cukup tinggi melebihi tembakau.
Di samping itu, shisha mempunyai asap yang semakin banyak dari rokok umum. Kurang lebih konsentrasi asapnya 100 – 200 kali semakin banyak dari sepuntung rokok. Logam pada shisha itu menyebabkan kekhatiran pada kemunculkan penyakit beresiko lantaran berbentuk karsinogenik.
“Dan seperti telah di ketahui, timbal, uranium serta kandungan logam bisa menyebabkan Anda diserang kanker, ” kata Al Kazwini.
Sebagian pemakai shisha yakini bila rokok ala Timur Tengah ini tak beresiko. Anggapan mereka yakni shisha mempunyai tabung air yang dipercaya untuk jadi penyaring untuk asap seperti busa pada rokok filter. Namun sesungguhnya, air itu tak ada manfaat apa pun. Air ini cuma bermanfaat dalam pendinginan asap yang keluar.
“Sangat utama untuk tahu bahwa air yang ada di tabung shisha cuma berperan untuk mendinginkan asap, bukanlah menyaringnya seperti yang diakui umumnya orang, ” katanya.
Oleh karenanya, kata Al Kazwani, butuh regulasi yang juga mengatur perihal shisha seperti ada ketentuan perihal rokok. Hingga sekarang ini kandungan shisha juga belum terstandar serta tak ada kejelasan perihal keselamatan ataupun standard pembuatan alat shisha.