Studi terbaru menemukan, orang yang mempunyai waktu tidur lebih sedikit memengaruhi kerja otak di daerah yang dimaksud dengan jaringan salience. Dari sisi ini orang yang kurang tidur mendadak mempunyai hasrat untuk konsumsi makanan berlemak semakin banyak.
“Meskipun studi ini mempelajari dampak dari kurang tidur akut keseluruhan, pergantian yang sama bisa berlangsung pada pembatasan tidur kritis parsial yang sangatlah umum di orang-orang sekarang ini, ” kata penulis senior studi Hengyi Rao dari University of Pennsylvania.
Dalam studi ini dilibatkan 34 peserta yang alami kurang tidur serta 12 orang yang cukup tidur. Mereka ada di laboratorium serta bermalam sepanjang 5 hari. Sepanjang 4 malam mereka diawasi saat tidurnya. Mereka dibatasi 1000 kalori sepanjang terbangun semalaman. Sesudah kurang tidur, mereka di beri makanan dengan jumlah kalori yang sama. Hal sama dikerjakan juga pada hari selanjutnya.
Cuma saja konsumsi makanan jadi semakin banyak diantara dua hari waktu mereka kurang tidur. Mereka juga mengambil makanan yang condong berlemak daripada makanan yang memiliki kandungan karbohidrat.
Peneliti mengira ada peran dari jaringan salience yang merubah tanggapan tingkah laku. Jaringan ini dapat mempunyai kaitan positif dalam membuat hasrata orang yang kurang tidur untuk lebih pilih makanan yang berlemak dari pada berkarbohidrat untuk memperoleh kalori.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports
